Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. Awalnya, pasukan elite ini bernama Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD). Kemudian, namanya berubah menjadi Kopassus pada 1985.
Nama Kopassus sebetulnya sempat naik daun ketika mereka dinobatkan sebagai pasukan khusus terbaik ke-3 di dunia oleh Discovery Military Channel pada 2008 silam.
Kopassus dahulu dikenal sebagai pasukan khusus yang kerap melakukan operasi tersulit dan paling ekstrem. Banyak kelompok kriminal yang habis dibabat oleh pasukan elite di bawah TNI AD ini.
Kopassus saat ini masuk dalam daftar pasukan elite dengan latihan terberat di dunia. Dilansir detik, Kopassus masuk dalam daftar ini karena latihan yang dilakukan para pasukannya terbilang ekstrem dan berbahaya.
Pasukan ini dikenal dengan latihan Dropper. Dalam latihan ini, para prajurit Kopassus diharuskan untuk merangkak di lumpur sambil menghindari peluru sungguhan yang ditembakkan langsung kepada mereka.
The Economist menyebut Kopassus bertindak sebagai “Hukum bagi dirinya sendiri”. Hal ini lantaran Kopassus punya kekuatan hukum yang membuat mereka bisa melakukan operasi tanpa terjerat kasus hukum apa pun. Dalam ilmu militer, hal ini disebut dengan legitimate use of force.
Meski punya ‘kekebalan hukum’, Kopassus menegaskan bahwa semua prajuritnya tidak boleh melakukan kekerasan secara sengaja tanpa tujuan yang jelas. Kopassus menegaskan bahwa setiap personel berhak dihukum atas kesalahan dan kekerasan yang mereka lakukan.
Hal ini sempat terjadi pada 2013. Saat itu, sebanyak 11 prajurit Kopassus ditangkap polisi karena menjadi tersangka pembobolan penjara. Bukan hanya membobol, mereka juga dilaporkan telah membunuh empat narapidana yang ada di penjara tersebut.
Hal ini terjadi karena keempat warga binaan tersebut dilaporkan pernah membunuh rekan kerja mereka di sebuah bar. Kasus ini pernah viral dan menjadi berita nasional di Indonesia. Imbas kasus ini, 11 prajurit Kopassus yang menjadi tersangka harus dihukum dan ditahan oleh polisi.
Hal selanjutnya yang membuat Kopassus pernah ditakuti dunia adalah personelnya yang sedikit, tetapi punya serangan yang kuat dan cepat.
Menurut riset berjudul The Kopassus Dilemma: Should Australia Re-engage?, Kopassus menekankan aspek ini agar mereka bisa melakukan operasi berisiko secara optimal.
Sebab, jumlah personel yang lebih sedikit membuat mereka bakal jauh lebih leluasa untuk membuat strategi.