Garuda Media News

Media Informasi dan Edukasi Masyarakat

KULINER NUSANTARA PENDIDIKAN

Makan Bersama, Belajar Bersama : Proyek Profil Pelajar Pancasila, Melalui Makanan Khas Betawi

Berbagi Informasi

Meskipun zaman telah berkembang pesat memasuki abad ke-21, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari tetap penting dilakukan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan jati dirinya. Salah satu contoh penerapannya adalah program Pendidikan Karakter melalui Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 mengenai Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tahun 2020-2024, “Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia. sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif”.

Dimensi pertama diterapkan melalui pembiasaan ibadah dan pembudayaan 5S. Dimensi kedua melalui pemberian tugas individu dan bimbingan kemandirian belajar oleh guru. Dimensi ketiga profil pelajar Pancasila yaitu gotong royong diterapkan di sekolah melalui metode pembelajaran diskusi kelompok dan kegiatan bersama membersihkan lingkungan serta kerja bakti penghijauan.

Dimensi keempat yaitu kebhinekaan global diwujudkan dengan memperingati hari kemerdekaan dengan lomba tradisional dan membimbing penyelesaian LKPD tanpa memandang perbedaan suku, ras, agama, dan lainnya.

Dimensi kelima profil pelajar Pancasila yaitu bernalar kritis diterapkan di sekolah melalui pemberian tugas yang mengasah kemampuan berpikir kritis dan penggunaan model pembelajaran seperti PBL. Dimensi keenam yaitu kreatif diimplementasikan melalui pemberian kesempatan mengekspresikan ide secara bebas, pengerjaan tugas dengan cara bervariasi, dan penerapan model Project Based Learning agar peserta didik menuangkan kreativitas dalam produk nyata.

Pada tanggal 23 November 2023, Sekolah Dasar Negeri Rambutan 03 Pagi menyelenggarakan Proyek P5 yang diikuti oleh empat kelas, yaitu kelas 1A sampai dengan 1D. Kegiatan proyek ini berfokus pada tema makanan khas Betawi dan melibatkan seluruh peserta didik kelas 1. Dalam pelaksanaan proyek P5 di kelas 1A, guru, peserta didik, dan orang tua murid terlibat aktif dalam persiapan.

Guru dan orang tua murid membimbing peserta didik untuk berlatih melakukan presentasi kelompok mengenai makanan khas Betawi di depan kelas. Peserta didik menjelaskan tentang makanan khas beserta cara pembuatannya. Kelompok makanan khas Betawi di kelas 1A, terdiri dari Bir Pletok, Kembang Goyang, Kue Cantik Manis, Kue Cucur, Kue Ongol-Ongol, dan Kue Putu Mayang. Di kelas 1B tidak jauh berbeda dari kelas 1A, yang membedakan yaitu terdapat Kue Geplak. Selanjutnya di kelas 1C terdapat makanan khas Kue Ape, Es Cendol, Es Selendang Mayang, dan Kue Misro. Kemudian di kelas 1D pun tidak jauh berbeda.

Pembuatan makanan khas Betawi menggunakan beragam macam bahan dan salah satunya pada Bir Pletok. Bir pletok terbuat dari berbagai rempah, yaitu jahe,  serai,  cengkeh,  kayu  manis,  kapulaga,  pala,  secang  dan  pandan. Pemanis Bir pletok dibuat dengan mencampur gula pasir dan gula merah. Bir pletok memiliki rasa khas berkat jahe yang digunakan. Selain jahe, bir pletok juga menggunakan berbagai rempah segar seperti serai, daun pandan, dan daun jeruk. Bir pletok juga menggunakan 8 jenis rempah kering seperti kayu manis, cengkeh, kayu mesoji, kapulaga, merica, biji pala, cabe jawa, gula, dan kayu secang. Kombinasi rempah-rempah yang digunakan membuat bir pletok memiliki rasa kompleks yang menyegarkan. (Putra, Defri, Saputro, & Widyastuti, 2023, p. 84)

Pembuatan bir pletok melalui beberapa tahapan yaitu persiapan bahan, perebusan, dan penyaringan. Bahan-bahan dipilih yang berkualitas baik agar mendapatkan rasa dan aroma optimal. Rempah-rempah dicuci bersih, terutama jahe dibersihkan kulitnya. Kemudian air direbus sampai mendidih, bahan dimasukkan dan direbus hingga beraroma harum dan berwarna ungu. Tahap akhir adalah menambahkan gula. Bir pletok yang sudah jadi disaring untuk memisahkan ampas dan airnya.  (Putra, Defri, Saputro, & Widyastuti, 2023, p. 84)

Dari kegiatan tersebut sudah masuk kedalam salah satu penerapan profil pelajar Pancasila di sekolah yaitu pada dimensi keenam yaitu kreatif diimplementasikan melalui pemberian kesempatan mengekspresikan ide secara bebas pengerjaan tugas dengan cara bervariasi, dan penerapan model Project Based Learning agar peserta didik menuangkan kreativitas dalam produk nyata.

Peserta didik diminta untuk menuangkan ide kreatifnya secara bebas bagaimana memilih makanan yang tepat sesuai tema makanan khas betawi, dan belajar untuk mempresentasikan mengenai makanan tersebut di depan kelas.

Dengan melakukan kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat menuangkan kreativitas dalam produk nyata dan memahami mengenai penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar sesuai dengan tujuan program yakni menjadikan pelajar-pelajar yang kompeten secara global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, seperti beriman dan berakhlak mulia, mampu bekerja sama, mandiri, berpikir kritis dan kreatif.


*Kontributor : 1) Nabilla Danah Fitria, 2) Nofi Tri Anggraheni, 3) Nur Wahida Sarifuddin (Mahasiswa PPG Prajabatan UHAMKA)

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *