Mahasiswa dan Aliansi Solidaritas Perlawanan Rakyat Surakarta, Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM di Kantor DPRD Solo
Surakarta, Jawa Tengah – Gelombang protes terhadap kebijakan pemerintah yang menolak kenaikan harga BBM subsidi terus mengalir. Pada Kamis, 8 September 2022, seribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Solo dan sekitarnya kembali turun ke jalan untuk berunjuk rasa menolak kebijakan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM bersubsidi. Mereka berdemonstrasi di depan Kantor DPRD Kota Solo.
Unjuk rasa tersebut diinisiasi kalangan aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Soloraya. Mereka tergabung dalam Aliansi Solidaritas Perlawanan Rakyat Surakarta.
Demonstrasi dimulai dengan berkumpulnya ratusan mahasiswa di kampus mereka masing-masing. Sebagian dari mereka ada yang berjalan kaki menuju Kantor DPRD Kota Solo. Sebagian lagi dengan menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.
Mereka kemudian berkumpul di titik temu, tepatnya di Jalan Adi Sucipto Solo, depan kantor wakil rakyat itu. Para demonstran berorasi menyampaikan empat tuntutan utama.
Empat tujuan itu adalah menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, meminta pemerintah menyediakan dan mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok, menunda proyek strategis nasional, dan menuntut pemerintah merevisi pasal-pasal karet dalam Undang-Undang (UU) KUHP.
“Kenaikan harga BBM bersubsidi telah membawa imbas pada naiknya harga bahan-bahan pangan dan ini akan menyengsarakan rakyat,” ujar Muhammad Hanif Prabowo selaku koordinator aksi.
Unjuk rasa itu berlangsung ketika DPRD tengah meggelar rapat Badan Anggaran DPRD. Dalam demonstrasi itu, massa meminta untuk bisa menemui jajaran Pimpinan DPRD Kota Solo dan mendesak agar ikut menandatangani surat aspirasi dan pernyataan yang berisi empat tuntutan tersebut.
Mereka juga meminta agar DPRD Kota Solo meneruskan aspirasi rakyat dengan mengirimkan surat itu ke DPR dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Massa sempat menolak ketika yang menemui adalah pimpinan dari fraksi DPRD. Namun setelah ada negosiasi, Ketua DPRD Kota Solo, Budi Prasetyo pun akhirnya menemui perwakilan mahasiswa itu
Surat aspirasi dan pernyataan itu pun akhirnya ditandatangani oleh jajaran Pimpinan DPRD Kota Solo bersama perwakilan dari masing-masing elemen mahasiswa tersebut.
Selain itu, jajaran Pimpinan DPRD Kota Solo juga berjanji akan mengirimkan surat itu kepada DPR RI dan Presiden, Jumat, 9 September 2022. Adapun dari perwakilan mahasiswa menegaskan akan mengawal sampai ada finalisasi untuk terealisasinya tuntutan tersebut.
“Kita beri waktu 2×24 jam dan besok (Jumat), kami akan kembali ke sini (DPRD Kota Solo) untuk memastikan surat ini sudah dikirimkan atau belum,” kata Hanif.
Adapun unjuk rasa tersebut mendapat pengamanan ketat dari jajaran Polresta Kota Solo bersama Kodim 0735/Surakarta, serta didukung Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo.
Sebanyak 600 personel gabungan Polri-TNI diterjunkan untuk mengamankan demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM hari ini. “Pengamanan kami laksanakan secara humanis. Sebelumnya sudah ada koordinasi dengan pihak BEM, silakan saja menyampaikan aspirasinya namun diharapkan tidak dengan aksi anarkis,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal saat ditemui awak media di DPRD Kota Solo.