Saingan Kamera DSLR, Ini Rahasia Teknologi Terkini pada Smartphone untuk Hasilkan Gambar Berkualitas Tinggi
Demi menghasilkan foto berkualitas tinggi, para pencinta fotografi kerap menggunakan kamera digital single lens reflex (DSLR) untuk mengambil gambar. Jenis kamera ini mempunyai pilihan lensa yang beragam dan dapat ditukar sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, pengguna dapat memilih lensa ultra wide untuk mendapatkan gambar dengan jangkauan lebih luas, misalnya lanskap pemandangan gunung.
Sementara itu, untuk memotret obyek berukuran kecil, pengguna bisa mengaplikasikan lensa makro. Kelebihan lain yang dimiliki kamera DSLR adalah keberadaan pentaprisma yang memungkinkan kamera dapat memfokuskan cahaya dan meneruskan secara langsung ke optical viewer. Dengan demikian, DSLR mampu melakukan autofokus dengan cepat. Seiring perkembangan teknologi, keunggulan pada kamera DSLR pun diadaptasi oleh kamera pada smartphone.
Seperti diketahui, saat ini, smartphone menjelma menjadi perangkat serbaguna. Selain alat komunikasi, smartphone telah menjadi andalan untuk membantu memudahkan berbagai aktivitas manusia. Salah satunya untuk berfoto. Oleh sebab itu, demi menghasilkan foto berkualitas setara kamera DSLR, sejumlah inovasi high technology terkini disematkan pada smartphone.
Salah satu teknologi tersebut adalah portrait mode. Fitur ini dapat menyimulasikan 25 tingkatan ukuran bukaan lensa (aperture) yang dapat disesuaikan, mulai dari F0.95 hingga F16. Semakin besar nilai aperture, maka semakin blur pula efek latar belakang foto yang dihasilkan. Dukungan aperture yang berbeda-beda dapat ditemukan pada kamera DSLR dari kombinasi berbagai lensa.
Namun, berkat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), berbagai tingkatan aperture kini telah diadopsi oleh kamera smartphone. High technology terkini lain yang juga disematkan pada smartphone adalah bokeh flare portrait. Sebagai informasi, efek bokeh dapat membuat latar belakang foto menjadi blur, tetapi obyek tetap fokus. Efek ini dapat dihasilkan oleh kamera dengan lensa yang memiliki aperture besar atau focal length panjang. Efek tersebut juga dapat dihasilkan kamera smartphone berkat computational photography yang memungkinkan sistem AI dan algoritma bisa melakukan editing secara real-time.
Dengan demikian, foto dengan efek bokeh bisa didapat secara instan tanpa perlu membeli peralatan kamera profesional. Lihat Foto Hasil foto dengan kamera smartphone Oppo Reno7 Series 5G(Oppo Indonesia) Dari selfie hingga rekam video Sebagai perangkat serbaguna, salah satu alasan pencinta fotografi lebih memilih smartphone untuk berfoto adalah kemampuannya untuk berswafoto (selfie).
Memang, beberapa kamera DSLR memiliki monitor yang dapat disesuaikan dan dapat digunakan untuk ber-selfie. Namun, swafoto menggunakan kamera DLSR lebih ribet ketimbang smartphone. Smartphone memungkinkan pengguna untuk melihat preview foto sebelum mengambil gambar. Lensa lebar pada smartphone juga memudahkan pengguna untuk mengambil foto dari jarak dekat sambil menggenggam gadget ini.
Untuk mendukung fungsi tersebut, smartphone dilengkapi dengan fitur selfie HDR. Dengan fitur ini, pengguna dapat menghasilkan foto selfie yang jernih. Bahkan, ketika foto diambil pada lingkungan kurang cahaya atau cahaya berlatar kuat. Dengan fungsi itu, pencinta fotografi lebih mengandalkan smartphone ketimbang kamera DSLR untuk berswafoto atau weselfie bersama keluarga atau teman.
Teknologi lain yang dimiliki smartphone tapi tak ditemukan pada kamera DSLR adalah fitur portrait retouching. Fitur tersebut dapat mengenali titik spesifik pada wajah dengan tepat dan melakukan penghapusan noda, seperti bekas jerawat. Secara cerdas, portrait retouching dapat memperbaiki warna kulit atau riasan sekaligus menjaga tanda kecantikan lain yang diinginkan.
Selain itu, smartphone juga mampu menghasilkan video yang berkualitas setara dengan video yang diproduksi menggunakan kamera DSLR. Pasalnya, kamera smartphone juga mengusung teknologi AI highlight video. Teknologi ini dapat menangkap gambar secara lebih detail dan menyeimbangkan cahaya tanpa mengurangi detail pada background video. Dengan fitur tersebut, pengguna tidak akan menjumpai lagi video yang tampil terlalu terang atau gelap pada perekaman.
Demi menyempurnakan fitur itu, kamera smartphone juga mengandalkan fitur focus tracking. Fitur ini membantu memfokuskan subyek utama saat perekaman. Caranya pun cukup mudah. Pengguna hanya perlu mengetuk dua kali pada wajah subyek di layar monitor. Dengan begitu, kamera akan mengidentifikasi subyek yang dipilih. Dengan otomatis, kamera akan melacak subyek secara konsisten saat perekaman. Itulah deretan teknologi terkini pada smartphone yang dapat menciptakan foto dan video berkualitas setara kamera DSLR. Lihat Foto Oppo Reno7 Series 5G resmi meluncur di Indonesia.
Seluruh teknologi kamera canggih tersebut telah digunakan oleh smartphone Oppo Reno7 Series. Untuk diketahui, Oppo Reno7 Series terdiri atas Reno7, Reno7 5G, dan Reno7 Z 5G. Sebagai brand premium internasional, Oppo Reno7 Series membawa keunggulan pada fitur fotografi dan videografi.
Public Relations Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengatakan, teknologi kamera pada Oppo Reno7 Series 5G berhasil meniru hasil potret yang hanya bisa didapatkan melalui kamera DSLR kelas atas dengan lensa bukaan diafragma besar. “Pada Reno7 5G, Oppo menawarkan pengguna kebebasan mengatur kedalaman bidang dan ruang tajam melalui kemampuannya meniru sifat optik kamera DSLR,” tutur Aryo dalam siaran pers yang diterima.
Sebagai informasi, fitur unggulan Oppo Reno7 terletak pada aspek kamera depan dan belakangnya. Pada bagian kamera depan, Oppo membekali Reno7 dengan kamera selfie bersensor IMX709. Sensor kamera ini disebut telah dikembangkan melalui kemitraan dengan Sony. Sensor IMX709 pada kamera selfie Oppo Reno7 membawa peningkatan dari segi sensitivitas cahaya hingga 60 persen. Selain itu, sensor ini juga memiliki kemampuan mengurangi noise 35 persen lebih besar jika dibandingkan kamera selfie yang terdapat generasi pendahulunya, yakni Reno6 Pro.
Teknologi LDI dan Ultra-Slim Retro Design Sementara itu, selain mengusung deretan teknologi fotografi dan videografi terkini, Oppo Reno7 5G mengandalkan desain berupa pola garis-garis lurus pada bagian punggungnya. Garis ini merupakan representasi dari lintasan meteor jatuh. Lihat Foto Oppo Reno7 5G. Di balik desain pola unik itu, Oppo menggunakan teknologi Laser Direct Imaging (LDI). Teknologi ini biasa digunakan pada fabrikasi semikonduktor untuk menghasilkan perangkat yang presisi. Dengan teknologi tersebut, desainer Oppo meniru pola jejak bintang di angkasa dan menciptakan pola gambar yang terdiri dari 1,2 juta raster atau gambar digital yang merepresentasikan susunan titik-titik atau matriks.
Selain pola, Oppo juga menggunakan finishing Anti-Glare (AG) atau disebut Reno Glow untuk menghasilkan lapisan penampang yang kuat dan tahan goresan. Untuk diketahui, Reno Glow kini disebut sebagai Oppo Glow. Kombinasi teknologi tersebut menghasilkan penampang Oppo Reno7 5G dengan tekstur dan pola jutaan meteor yang meluncur. Kemudian, pada Reno7 Z 5G, Oppo mengusung Ultra-Slim Retro Design dengan bingkai samping datar.
Oppo Reno7 Z 5G merupakan smartphone pertama yang menggunakan tekstur spliced gloss dan matte. Tekstur ini menggantikan bahan dasar yang biasanya ditemukan di sekitar modul kamera pada perangkat smartphone lain. Untuk hardware, Oppo Reno7 Z 5G dilengkapi prosesor baru, yakni Snapdragon 695 5G. Prosesor ini kompatibel dengan seluruh operator telekomunikasi penyelenggara jaringan 5G di Indonesia, terutama pada dukungan band N1, N3, dan N40. Selain itu, Oppo juga memperkenalkan fitur Dual Orbit Light pada Oppo Reno7 Z 5G. Fitur ini berupa dua buah breathing light yang tersembunyi di bawah dua cincin dekorasi lensa. Lampu itu dapat menyala atau berkedip dalam warna biru elektrik atau biru muda yang mengikuti dengan skenario tertentu.