Inovasi Layanan Kesehatan : Terapi Stem Cell Kini Bisa Menjadi Terapi Regeneratif dan Atasi Kerusakan Organ !
Jakarta – Terapi stem cell kini tidak hanya diperuntukkan bagi kelainan darah atau kelainan sistem imun berat, melainkan juga untuk bidang regeneratif. Tubuh kita memiliki stem cell secara alami yang berfungsi memperbaiki apa yang rusak di dalam tubuh. Namun demikian, jumlah stem cell alami dalam tubuh akan terus menurun seiring berjalannya waktu terkait dengan fungsinya melakukan perbaikan pada kerusakan tubuh kita sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan tambahan stem cell jika diperlukan, khususnya dalam hal pengobatan (11/06/2024).
Terapi stem cell juga dapat dikatakan sebagai langkah besar untuk bidang transplantasi, karena prosedurnya merupakan transplantasi sel, yang seharusnya bisa didapatkan lebih mudah jika dibandingkan dengan donor organ yang persediaannya lebih terbatas.
Meriana Virtin, Medical Advisor PT Cordlife Persada menjelaskan, “Tali pusat mengandung stem cell, yang juga dikenal sebagai stem cell mesenkimal, yang berpotensi digunakan dalam terapi untuk penyakit degeneratif. Stem cell mesenkimal merupakan jenis stem cell multipoten, yang artinya sel ini merupakan jenis sel yang dapat memperbaharui dirinya sendiri dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang spesifik. Misalnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa stem cell mesenkimal dapat berdiferensiasi menjadi osteoblas, kondrosit, adiposit, sel hepatik, dan neuron”.
Stem cell mesenkimal yang didapat dari tali pusat dianggap yang berusia paling muda karena sel tersebut diambil ketika bayi baru saja dilahirkan. Kini, seiring dengan perkembangan teknologi, tali pusat dapat disimpan dalam jangka waktu lama di bank tali pusat. Dengan demikian tali pusat dapat digunakan untuk diri sendiri ataupun anggota keluarga yang memerlukan pengobatan di kemudian hari.
“Orang tua dihimbau untuk mempertimbangkan dengan baik ketika memilih tempat penyimpanan tali pusat bayi mereka. Pemilihan tempat penyimpanan tidak boleh sembarangan, sebaiknya dipilih yang secara konsisten menjaga kualitas sesuai dengan aturan Kementerian Kesehatan, serta berstandar internasional. Karena penyimpanan tali pusat ini bersifat jangka panjang,” tambahnya, “Bagi calon orang tua khususnya, mereka perlu mulai memperhatikan dan mempelajari apakah mereka memiliki riwayat anggota keluarga dengan kondisi kesehatan atau penyakit berat, yang kondisinya berpotensi diobati dengan stem cell di masa depan. Jika iya, tentu penyimpanan tali pusat dari calon bayi mereka jadi sangat berarti.”
PT Cordlife Persada sendiri, sebagai salah satu bank penyimpanan darah tali pusat dan tali pusat yang beroperasi di Indonesia, kini memberikan pilihan penyimpanan tali pusat bagi para kliennya. Mereka bisa menyimpan tali pusat dalam bentuk aslinya. Hal ini dilakukan untuk menjaga potensi penggunaan tali pusat, sehingga pada saat dibutuhkan, stem cell dari tali pusat dapat diproses sesuai dengan kebutuhan saja, seperti mengambil jumlah stem cell yang dibutuhkan.
“Salah satu proses penting untuk memperoleh dan memperbanyak stem cell mesenkimal dari tali pusat dikenal sebagai proses ekspansi. Kualitas stem cell yang dihasilkan dari proses ekspansi ini berperan penting dalam menentukan keamanan terapi. Itu sebabnya fasilitas pengolahekspansi stem cell harus memenuhi beberapa kriteria untuk menjamin kualitas produknya,” jelas dr. Meriana Virtin.
Sandy Qlintang, M. Biomed., Presiden Direktur PT Bifarma Adiluhung menjelaskan, “Jaringan tali pusat yang kami terima akan menjalani tahapan proses isolasi dan ekspansi hingga pada akhirnya diperoleh stem cell mesenkimal yang siap diinfuskan kepada pasien. Sebelum mengirimkan stem cell mesenkimal ke rumah sakit tempat pelaksanaan terapi, kami melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada kontaminasi bakteri dan endotoksin sehingga sel aman untuk diberikan ke pasien.
Regenic yang didirikan pada 2012, merupakan industri farmasi di bawah PT Bifarma Adiluhung, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, yang memiliki fasilitas pengolahan stem cell pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah mendapat izin operasional dari Kementerian Kesehatan RI dan Sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM.
Saat ini, Regenic merupakan fasilitas pengolahan stem cell dan metabolit terbesar di Indonesia yang telah memiliki sertifikat cGMP (current Good Manufacturing Practices).
Terkait kerja sama ini, Retno Suprihatin, Country Director PT Cordlife Persada menyatakan, “Kerja sama ini merupakan perwujudan dari komitmen PT Cordlife Persada untuk memberikan pelayanan yang berkualitas bagi klien-kliennya. Melakukan pemrosesan stem cell di fasilitas yang memiliki sertifikat cGMP dapat memberikan keyakinan bahwa stem cell yang dihasilkan aman untuk digunakan dalam terapi.
“Kami berharap kerja sama dengan Regenic yang sudah berjalan selama ini dapat terus terjalin sehingga dapat membantu masyarakat secara lebih luas. Salah satu bentuknya adalah dengan bersama-sama melakukan beragam sesi edukasi mengenai stem cell yang diperuntukkan bagi orang awam maupun profesional.” Tutup dr. Sandy.