Fri. Mar 29th, 2024
Berbagi Informasi

Presidium Nasional BEM PTNU Se-Nusantara Wahyu Al Fajri mengatakan bahwa film Sayap-Sayap Patah merupakan Strategi jitu untuk memerangi terorisme, Sebab Film Ini dengan jelas memberikan kita kesadaran akan bahaya terorisme.

Film ini mengangkat kisah romansa di balik insiden berdarah yang terjadi di Mako Brimob pada 2018 silam.

Jika kisah cinta pasangan muda dibumbui oleh pertengkaran karena kecemburuan dan perselingkuhan, justru di sini kita disuguhi pergulatan perasaan cinta dengan kekhawatiran dan kecemasan akan keselamatan suami tercinta.

Lebih lanjut lagi, ketika kita mengikuti keseluruhan film ini, kita akan diajak untuk merenungi fenomena terorisme dan berbagai tindakan kekerasan yang terjadi di sekitar kita yang beberapa tahun belakangan sudah terjadi berulang-ulang bahkan sebagai satu penyakit yang akut khusunya Di Indonesia. Akan tetapi, melalui film ini kita tidak hanya membuka mata kepala, tapi juga mata hati.

Melalui film Sayap Sayap Patah ini kita mendapatkan pesan bahwa di setiap peristiwa kekerasan pasti ada yang terluka di baliknya, apalagi tindakan keji terorisme. Pungkas Wahyu Al Fajri, Jakarta 18 Agustus 2022.

Tidak boleh ada pemikiran dan perilaku kekerasan sebagaimana yang dipertontonkan seorang teroris untuk bisa diterima dalam keindonesiaan kita. Mengapa? Karena keindonesiaan kita adalah keindonesiaan yang harus punya hati. Tanpa hati, keindonesiaan kita hanya akan menjadi retorika untuk permusuhan dan pertumpahan darah.

Belum lagi retorika terorisme belakangan ini seringkali menjadi debat kusir di ruang publik. Bahkan mirisnya, ada beberapa politisi dan tokoh agama yang tanpa malu membenarkan aksi terorisme dengan dalil dan dalih mereka sendiri. Namun ketika kita semua disadarkan bahwa di belakang setiap tindakan kekerasan, kita semua adalah manusia yang punya nurani, kita akan tersadar bahwa kepentingan-kepentingan politik sesaat tidak boleh digunakan untuk membenarkan aksi kekerasan. Mestinya mulai detik ini kita jaga bersama dan dengan kesadaran bersama pula.

Di akhir film, kita akan diberikan satu gambaran konklusi bahwa tidak boleh ada nyawa yang direnggut atas nama apapun. Jangan ada lagi kehidupan dikorbankan atas nama apapun, lebih-lebih mereka yang membenarkan kekerasan, dalam bentuk terorisme atas nama Tuhan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dapatkan Informasi dan Berita Terbaru - Garuda Media News

You have successfully subscribed to the newsletter

There was an error while trying to send your request. Please try again.

Garuda Media News will use the information you provide on this form to be in touch with you and to provide updates and marketing.