Garuda Media News

Media Informasi dan Edukasi Masyarakat

NUSANTARA POLITIK SOSIAL

Warga Asal Bengkulu Dipaksa Minta Maaf dan Diancam, Karena Kritik Masa Jabatan Kades 9 Tahun

Berbagi Informasi

Apip Nurahman, warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, kembali mencuri perhatian publik di media sosial. Sebelumnya, Apip sempat viral saat ingin mempertaruhkan kebun kelapa sawit miliknya bagi siapa saja yang bisa menaikkan harga sawit.

Kali ini Apip kembali menjadi perbincangan di media sosial lewat video di akun TikTok dan YouTubenya. Dia mengkritisi tuntutan sejumlah kepala desa di Indonesia yang meminta masa jabatan diperpanjang menjadi sembilan tahun. “Hai Pak Kades yang kemarin demo minta masa jabatan diperpanjang sembilan tahun, sadarlah diri. Presiden saja lima tahun, sadarlah. Katanya ini tuntutan rakyat, rakyat yang mana? Saya sudah keliling-keliling di kampung tanya masyarakat. Enggak ada yang setuju,” kata Apip di akun TikToknya @apipnurahman.

Ia melanjutkan, jika ingin memperpanjang masa jabatan, maka jadilah rakyat. Rakyat jelata, kata Apip, bisa seumur hidup. Apip juga menyindir pemerintah. Jika ingin mengubah UU yang perpanjang jabatan kades, maka jangan diubah sebelum pemilihan kades. “Kalau sembilan tahun saya mau ikut juga jadi kades. Saya mau jual rumah, sawah, dan kebun demi jadi kades sembilan tahun. Lumayan bisa kaya makan jadi kades sembilan tahun,” ujarnya.

Dituntut minta maaf Aksi Apip di medsos mendapat reaksi keras dari Dewan Pimpinan Daerah Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPD Papdesi)  Kabupaten Bengkulu Selatan. Melalui surat yang ditandatangani Ketua DPD Papdesi, Ridwan Agustian dan Sekretaris Ujang J, mereka meminta Apip melakukan klarifikasi di media sosial serta meminta maaf pada seluruh kades se-Indonesia. Jika permintaan itu tak dipenuhi Apip maka Papdesi mengancam akan memperkarakan hal ini ke ranah hukum.

Saat dikonfirmasi, Apip mengatakan, karena videonya itu, dia diminta bertemu dengan Papdesi dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bengkulu Selatan, pada Selasa (31/1/2023). Pada pertemuan itu, Apip akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan mencabut videonya di akun TikTok dan aku YouTubenya.

Apip mengaku meminta maaf secara terpaksa karena dalam pertemuan itu dirinya sempat dibentak. Sebelum pertemuan, Apip juga sempat diteror oleh orang tidak dikenal dan rumahnya akan didatangi. “Jam 11.00 tadi saya sudah meminta maaf di hadapan pengurus PAPDESI. Saya minta maaf karena di pertemuan saya dimarah-marahi. Sebelum itu saya juga dapat teror dari nomor tak dikenal yang mengancam akan mendatangi rumah saya dan keluarga gara-gara video itu. Selanjutnya video di akun media sosial akan saya cabut,” ujar Apip, saat dikonfirmasi.

Sementara itu, Ketua DPD Papdes Provinsi Bengkulu Ridwan Agustian membenarkan bahwa Apip telah meminta maaf dalam pertemuan hari ini. Ridwan juga membenarkan terjadi ketegangan saat pertemuan itu. Namun, dia menyebut yang saat itu memarahi Apip adalah pengurus Apdesi. “Iya, dia sudah minta maaf. Namanya pertemuan kadang ada ketegangan. Namun, kami sarankan semua anggota berlaku bijak,” ujar Ridwan.

Terkait alasan Papdesi meminta Apip mintaa maaf, Ridwan menjelaskan karena hal tersebut merupakan dorongan dari seluruh anggota. “Pada prinsipnya dorongan dari semua anggota yang meminta agar Apip meminta maaf. Saya selaku Ketua Papdesi maka sudah sewajarnya memenuhi keinginan anggota,” ujar Ridwan.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *