Garuda Media News

Media Informasi dan Edukasi Masyarakat

KESEHATAN NUSANTARA OPINI

Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58 : Fahmi Berharap, Hal ini dapat Menjadi Momentum Percepatan Transformasi Digital Kesehatan

Berbagi Informasi

Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November setiap tahun. Berkaitan dengan pandemi COVID-19, HKN kali ini menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, sebagai upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. HKN kali ini merupakan HKN yang ke-58 dan mengusung tema ‘Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku’

Dilansir dari : media-infokes.com . Saat ini, kita tahu bahwa Kementerian Kesehatan RI telah merilis Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024, yang menggambarkan peta jalan digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia. Tujuannya untuk menyederhanakan dan mempermudah akses layanan kesehatan bagi masyarakat umum tanpa mengurangi kualitas dan efisiensi layanan kesehatan.

Layanan kesehatan di Indonesia juga terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang kuat, tangguh dan terintegrasi. Salah satunya dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia Health Services (IHS) yang diberi nama SATUSEHAT yang secara resmi telah di luncurkan oleh Menteri Kesehatan.

Dalam transformasi digital kesehatan ada 3 program yang akan dilakukan, pertama integrasikan data, kedua rapihkan dan sederhanakan aplikasi, ketiga bangun ekosistem inovasi. Program SatuData Kesehatan yang diluncurkan, akan akan mengintegrasikan data kesehatan dan menstandardisasi format dan protokol pertukaran data.

Di sela-sela kesibukannya Menempuh Studi S3 di Sağlık Bilimleri Üniversitesi Turki. Melalui Keterangan tertulisnya, Fahmi Hakam yang Merupakan Akademisi Bidang Sistem Informasi Kesehatan, menyampaikan, “Bahwa Momen Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2022 ini, juga merupakan momentum yang tepat untuk Kementerian Kesehatan RI agar terus berbenah dalam upayanya melakukan Transformasi Digital Kesehatan di Indonesia. Beberapa diantaranya dapat dilakukan dengan upaya transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan dan transformasi SDM kesehatan”.

Saat ini, layanan digital healthcare di Indonesia sedang menarik minat masyarakat. Hal itu terbukti dari laporan Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), yang memperkirakan adanya peningkatan konsumen digital pada 2020 sebesar kurang lebih 37%.

Pandemi COVID-19 telah mendorong industri teknologi kesehatan lokal secara signifikan. Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, dan terjadinya pertumbuhan luar biasa dalam penggunaan teknologi kesehatan, dengan 57% warga Indonesia menggunakan aplikasi kesehatan di masa pandemi, telah mempercepat disrupsi itu sendiri dan mendorong percepatan transformasi digital kesehatan.

“Dengan pemanfaatan platform digital kesehatan, memungkinkan konsumen dapat menikmati layanan telemedicine secara cashless atau gratis. Keterhubungan antar pemain kunci dalam industri kesehatan di negara yang luas dan penuh dengan keberagaman seperti Indonesia ini, menjadi suatu keharusan untuk memastikan keberhasilan transformasi digital dalam layanan kesehatan”, Tambahnya.

Ia Menjelaskan, bahwa “Konsep Digitalisasi Kesehatan, berkaitan erat dengan terwujudnya Interoperabilitas sistem informasi kesehatan di Indonesia, karena dengan hal tersebut akan memungkinkan terjadinya data sharing dan data exchange antar institusi dan fasilitas layanan kesehatan, termasuk konsekuensi logis dari implementasi rekam medis elektronik (RME). Kemudian Terkait dengan aspek Privacy and Scurity system, Kemenkes RI juga perlu bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan aspek privacy and scurity data pribadi pengguna, terlebih ini merupakan data kesehatan yang harus sangat dijaga kerahasiaannya”.

Ia Berharap, bahwa Momen HKN 2022 ini jangan hanya sekedar dijadikan sebagai seremonial rutin tahunan saja, namun juga mampu dijadikan sebagai sumber energi baru dalam mewujudkan Transformasi Digital Kesehatan. Apalagi saat ini Indonesia sebagai Presidensi G20 dan juga tuan tumah KTT G20 di Bali, memiliki peranan sentral dalam mengkonsolidasi dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mewujudkan Digitalisasi kesehatan.

Fahmi, yang selain sebagai Akademisi juga beraktifitas sebagai Direktur di Klinik Pratama Fisiocare, CEO Media Informasi Kesehatan dan CEO Garuda Media News ini, tahu betul bahwa “Dalam konteks Mendorong Program Inovasi Kesehatan Digital, Pemerintah sangat memerlukan kerjasama dari berbagai lembaga untuk membantu para inovator dari startup, universitas, dan lembaga penelitian dalam pengembangan inovasi mereka melalui program transfer pengetahuan dan inkubasi, sehingga dapat masuk ke dunia industri dan memiliki nilai tambah dalam pengembangan bisnis”.

“Pemerintah perlu mendorong berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem pentahelix untuk inovasi kesehatan digital di berbagai daerah. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kolaborasi antar institusi di bidang kesehatan, industri, perguruan tinggi, media dan satekeholder lainnya, yang dapat menjadi penopang dalam terwujudnya ekosistem inovasi teknologi kesehatan yang baik, sehingga nantinya akan mampu mendorong percepatan transformasi digital kesehatan dan mampu menopang perbaikan mutu dan layanan kesehatan di berbagai wilayah di indonesia”, Pungkasnya.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *