Garuda Media News

Media Informasi dan Edukasi Masyarakat

NEWS NUSANTARA OPINI

Kilang Pertamina Kembali Terbakar Lagi, Begini Pernyataan Petinggi Pertamina

Berbagi Informasi

Sejumlah rentetan terbakarnya kilang milik PT Pertamina (Persero) beberapa waktu terakhir menimbulkan banyak pertanyaan dipublik terkait bagaimana sebetulnya fasilitas keamanan opersional diperusahaan plat merah tersebut.

Paling anyar adalah insiden terbakarnya kilang Pertamina di Dumai pada Sabtu (1/4/2023) pukul 22.42 WIB pekan kemarin, satu bulan sebelumnya kilang Pertamina Plumpang, Jakarta juga ikut terbakar.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pun buka suara perihal rentetan insiden kebakaran tersebut.

“Secara garis besar, risiko akan terjadi di aset kita itu ada 4 penyebab kemungkinan,”kata Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Selasa (4/4/2023).

Pertama, Nicke menyebut karena faktor lightening atau petir. Oleh karena itu, Pertamina melengkapi kilang-kilangnya dengan lightening protection systems sebanyak dua lapis.

Kedua, penyebabnya adalah overflow (meluber), itu salah satu penyebab kebakaran.

Sedangkan faktor pemicu ketiga adalah kebocoran hidrogen. Pemetaan ini diambil dari kasus kebakaran kilang Balikpapan pada 4 Maret 2022. Dugaan yang sama terjadi di kilang Dumai.

“Kita ambil dari case Balikpapan, yaitu high temperature hidrogen attack, ini juga masuk di program kita. Dengan sudah dijalankannya high temperature hidrogen attack ini, kebocoran hidrogen di Dumai, case kemarin itu bisa kita padamkan dalam waktu 9 menit. Ini salah satu bukti bahwa program kita jalankan bisa meminimalkan risiko,” ujar Nicke.

Faktor keempat adalah sulfidasi atau endapan sulfur. Ini diatasi dengan merevitalisasi kilang-kilang minyak agar bisa memproses sulfur tinggi.

“Kita sama-sama tahu kilang-kilang kita dengan teknologi lama hanya bisa proses yang sulfurnya rendah,” katanya.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *